Kamis, 26 Maret 2015

Beberapa Fakta Presiden dan Wakil Presiden RI

Daftar Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia

Hampir 70 tahun, Republik Indonesia berdiri, telah ada 7 Presiden dan 11 Wakil Presiden yang pernah memimpin negara ini. Berikut adalah beberapa fakta "tidak penting" mengenai Presiden dan Wakil Presiden kita:

Presiden termuda:

  • Saat mulai menjabat: Soekarno (44 tahun, 2 bulan);
  • Saat jabatan berakhir: Megawati Soekarnoputri (57 tahun, 9 bulan).

Presiden tertua:

  • Saat mulai menjabat: B.J. Habibie (61 tahun, 11 bulan);
  • Saat terakhir kali dilantik: Soeharto (berusia 76 tahun, 9 bulan saat dilantik untuk kedelapan kali)
  • Saat jabatan berakhir: Soeharto (76 tahun, 11 bulan).

Wakil Presiden termuda:

  • Saat mulai menjabat: Mohammad Hatta (43 tahun);
  • Saat jabatan berakhir: Mohammad Hatta (54 tahun, 4 bulan).

Wakil Presiden tertua:

  • Saat mulai menjabat: Boediono (66 tahun, 8 bulan);
  • Saat terakhir kali dilantik: Jusuf Kalla (berusia 72 tahun, 5 bulan saat dilantik untuk kedua kali);
  • Saat jabatan berakhir: Jusuf Kalla (saat ini berusia 73 tahun, akan berusia 77 tahun jika menjabat hingga 2015).

Lama masa jabatan:

  • Presiden terlama: Soeharto (31 tahun, 2 bulan).
  • Presiden tersingkat: B.J. Habibie (1 tahun, 5 bulan).
  • Wapres terlama: Mohammad Hatta (11 tahun, 4 bulan [atau 10 tahun, 6 bulan jika era RIS tidak dihitung]).
  • Wapres tersingkat: B.J. Habibie (2 bulan, 10 hari).

Presiden/Wapres yang gambarnya pernah digunakan dalam mata uang Rupiah:

  • Soekarno: berbagai pecahan antara 1945-1967 dan Rp 100.000 edisi 1999, 2004, 2009, dan 2014.
  • Soeharto; Rp 50.000 edisi 1993 dan 1995.
  • Hamengku Buwono IX: Rp 10.000 edisi 1992.
  • Mohammad Hatta: Rp 100.000 edisi 1999, 2004, 2009, dan 2014.

Presiden/Wapres yang dianugerahi gelar Pahlawan:

  • Soekarno, dianugerahi tahun 1986 oleh Presiden Soeharto dan tahun 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono;
  • Mohammad Hatta, dianugerahi tahun 1986 oleh Presiden Soeharto dan tahun 2012 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono;
  • Adam Malik, dianugerahi tahun 1998 oleh Presiden B.J. Habibie;
  • Hamengku Buwono IX, dianugerahi tahun 2003 oleh Presiden Megawati.

Presiden/Wapres yang pernah merangkap jabatan:

  • Soekarno: Perdana Menteri (1959–1966)
  • Soeharto: Menteri Pertahanan (1966–1973), Panglima ABRI (1968–1973).
  • Moh. Hatta: Perdana Menteri (1948–1950), Menteri Pertahanan (1948–1949).
  • Hamengku Buwono IX: Gubernur DIY (1945/1950–1988).

Soekarno:

  • Presiden dengan nama lengkap terpendek;
  • Satu-satunya Presiden yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional;
  • Presiden dengan jumlah menteri terbanyak dalam satu kabinet, yakni 132 menteri di Kabinet Dwikora II pada Februari–Maret 1966;
  • Presiden dengan jumlah menteri paling sedikit dalam satu kabinet, yakni 10 menteri di Kabinet Susanto pada Desember 1949 hingga Januari 1950;
  • Presiden dengan jumlah istri dan anak terbanyak, yakni 9 istri dan 10 anak;
  • Satu-satunya Presiden yang menikah pada saat masih menjabat Presiden;
  • Rekor MURI: Presiden Indonesia pertama.

Soeharto:

  • Presiden yang paling banyak memberi gelar Pahlawan, yakni menganugerahi 59 orang sebagai Pahlawan Nasional;
  • Satu-satunya Presiden yang istrinya wafat saat masih menjabat Presiden;
  • Presiden dengan umur terpanjang (wafat pada usia 86 tahun, 7 bulan);
  • Rekor MURI: Presiden Indonesia yang terpanjang masa jabatannya.

Bacharuddin Jusuf Habibie:

  • Satu-satunya Presiden yang lahir di luar Pulau Jawa;
  • Satu-satunya Presiden yang tidak pernah didampingi wakil presiden;
  • Wakil Presiden pertama yang menggantikan Presiden;
  • Rekor MURI: Presiden RI yang masa pemerintahannya paling singkat.
  • Rekor MURI: Presiden RI pertama yang kisah hidupnya diangkat ke layar lebar.

Abdurrahman Wahid:

  • Satu-satunya presiden yang tidak pernah melaksanakan pemilu selama masa pemerintahannya (jika Joko Widodo tidak dihitung karena masih menjabat);
  • Presiden yang paling sedikit memberi gelar Pahlawan, menganugerahi hanya 1 orang sebagai Pahlawan Nasional;
  • Rekor MURI: Presiden RI yang melakukan kunjungan mancanegara terbanyak dalam satu hari, yaitu ke Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Megawati Soekarnoputri:

  • Presiden sekaligus Wakil Presiden dengan nama lengkap terpanjang, yakni "Hj. Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri";
  • Presiden sekaligus Wakil Presiden wanita pertama, dan satu-satunya hingga saat ini;
  • Presiden pertama yang lahir setelah Indonesia merdeka;
  • Wakil Presiden pertama dan satu-satunya hingga saat ini, yang lahir setelah Indonesia merdeka;
  • Satu-satunya Presiden sekaligus Wakil Presiden yang tidak mengenakan kopiah atau peci pada foto resminya;
  • Satu-satunya Presiden sekaligus Wakil Presiden yang suaminya pernah menduduki jabatan kenegaraan;
  • Rekor MURI: Presiden Indonesia wanita pertama.

Susilo Bambang Yudhoyono:

  • Rekor MURI: Presiden Indonesia pertama yang dipilih secara langsung oleh rakyat.

Joko Widodo:

  • Presiden pertama dan satu-satunya yang pernah menjabat sebagai Kepala Daerah;
  • Rekor MURI: Presiden RI pertama yang disambut syukuran dari rakyat sebagai ungkapan kebahagian dan harapan.

Mohammad Hatta:

  • Wakil Presiden pertama yang menikah pada saat masih menjabat wakil presiden.

Hamengku Buwono IX:

  • Wakil Presiden dengan jumlah istri dan anak terbanyak, yakni 5 istri dan 22 anak;
  • Satu-satunya Wakil Presiden yang meninggal di luar negeri, yakni di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Try Sutrisno

  • Wakil Presiden dengan umur terpanjang (saat ini berusia 80 tahun).
Hamzah Haz:

  • Wakil Presiden pertama yang berusia lebih tua dibandingkan wapres pendahulunya.

M. Jusuf Kalla:

  • Wakil Presiden pertama dan satu-satunya yang mendampingi lebih dari satu orang Presiden;
  • Wakil Presiden RI ke-10 sekaligus ke-12.

Boediono:

  • Wakil Presiden dengan nama lengkap terpendek;
  • Satu-satunya Wakil Presiden yang tidak pernah menjadi anggota partai politik.

Fakta-fakta lainnya:

  • Belum pernah ada Presiden yang berusia lebih tua dari pendahulunya.
  • 4 dari 7 Presiden RI lahir di bulan Juni, yakni Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, dan Joko Widodo.

Anak Presiden/Wapres yang pernah menduduki jabatan di pemerintahan:

  • Siti Hardijanti Rukmana, putri dari Soeharto: Menteri Sosial (Maret–Mei 1998);
  • Hamengku Buwono X, putra dari Hamengku Buwono IX: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (1998–sekarang);
  • Megawati Soekarnoputri, putri dari Soekarno: Wakil Presiden RI (1999–2001), Presiden RI (2001–2004);
  • Meutia Hatta Swasono, putri dari Mohammad Hatta: Menteri Pemberdayaan Perempuan (2004–2009);
  • Puan Maharani, putri dari Megawati Soekarnoputri: Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (2014–sekarang).

Rabu, 18 Maret 2015

Logo Baru Kabupaten Mempawah

Kabupaten Mempawah kini memiliki logo baru setelah disetujui oleh DPRD pada 18 Februari 2015. Logo ini menggantikan logo yang telah puluhan tahun digunakan. Logo baru tersebut diambil dari hasil desain pemenang sayembara, yang kemudian direvisi dan disempurnakan dengan memadukan unsur dari logo yang lama.

Perbandingan Logo Kab. Pontianak (kiri) dengan Logo Baru Kab. Mempawah (kanan)

Secara umum, logo Kabupaten Mempawah berbentuk perisai berwarna merah dan putih. Bagian atasnya berwarna hijau yang bertuliskan "KABUPATEN MEMPAWAH". Di bagian tengah perisai, terdapat lingkaran biru yang mengandung gambar payung, pena, buku, dan nampan; yang dikelilingi lingkaran hijau yang mengandung gambar bintang bersudut lima, padi, kapas, dan pita; yang kemudian dikelilingi roda gigi berwarna biru. Di bagian bawah perisai, terdapat pita berwarna kuning yang bertuliskan "MAJU DENGAN ILMU".

Arti dan Makna

Perisai dengan warna merah dan putih melambangkan bahwa Kabupaten Mempawah berada di dalam naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Payung, pena, buku, dan nampan melambangkan sejarah Kabupaten Mempawah sebelum lahirnya Indonesia, yang berasal dari Kerajaan Mempawah dan Kerajaan Bakule Rajakng. Unsur ini juga bermakna kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat, serta bermakna pemerintah yang senantiasa mengayomi seluruh lapisan masyarakat.

21 bulir padi, 7 bunga kapas, 2 simpul pita, dan 14 gerigi menyimbolkan tanggal 21 Juli 2014, tanggal ditetapkannya perubahan nama Kabupaten Pontianak menjadi Kabupaten Mempawah.

Sejarah Logo

Sejak era reformasi, telah terbentuk dua kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Pontianak, yakni Kabupaten Landak pada tahun 1999 dan Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2007. Hal ini berdampak pada luas Kabupaten Pontianak yang sebelumnya seluas 18.171,2 km2, kini hanya tinggal 1.276,9 km2. Artinya, luas Kab. Pontianak hanya tinggal 7,03% dibandingkan luas semula. Dengan pisahnya Landak dan Kubu Raya, maka dianggap nama Kab. Pontianak sudah tidak relevan lagi, sehingga muncul desakan perubahan nama kabupaten. Alasan lainnya, perubahan nama juga bermaksud agar tidak terjadi kebingungan antara nama Kab. Pontianak dengan Kota Pontianak. Upaya perubahan nama akhirnya berbuah dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2014 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 21 Juli 2014. Sejak diterbitkannya PP tersebut, Kab. Pontianak resmi berganti nama menjadi Kab. Mempawah.

Dengan berubahnya nama kabupaten, maka dianggap perlu juga untuk mengubah logo daerah yang masih bertuliskan kata "KABUPATEN PONTIANAK". Untuk itu, pada 7 Oktober 2014, Bupati Mempawah Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. mengadakan sayembara untuk mendapatkan ide dan gagasan desain logo daerah yang baru. Tercatat ada 274 usulan desain logo baru.

Perbandingan Logo Pemenang Sayembara Karya Muhammad Atta dengan Logo Resmi Hasil Penyempurnaan

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, pada 17 November 2014, Wakil Bupati Mempawah Gusti Ramlana, S.Sos. mengumumkan hasil karya Muhammad Atta, S.T. sebagai pemenang sayembara. Desain karya Muhammad Atta tersebut kemudian disempurnakan oleh tim ahli dengan menghilangkan unsur yang dianggap mengandung kekerasan, menambahkan unsur dari logo lama, menambahkan tulisan semboyan, dan seterusnya hingga berbentuk seperti yang disahkan sekarang. Hasil penyempurnaan itu pun kemudian mendapat persetujuan dari DPRD Kab. Mempawah pada 18 Februari 2015 untuk dituangkan ke dalam perda.

Dari Kiri ke Kanan: Juara II, III, dan IV Hasil Sayembara,
masing-masing karya Tajuddin, S.Pd., Rahmad Kalis Setiadi, dan Muhammad Atta, S.T.